KawanJariNews.com – Jakarta, 12 Oktober 2025 — Ribuan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di kawasan Patung Kuda Monas, Jakarta, Minggu (12/10), dalam aksi bertajuk “Indonesia Melawan Genosida”. Aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan penolakan terhadap kekerasan yang terjadi di Gaza.
Aksi yang diinisiasi oleh Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina tersebut membawa dua tuntutan utama: pertama, menyerukan pengawalan serius terhadap gencatan senjata di Gaza agar kekerasan tidak kembali terjadi; dan kedua, menagih janji Presiden Prabowo Subianto untuk mengirimkan 20.000 pasukan ke Gaza sebagai bentuk dukungan nyata Indonesia terhadap Palestina.
Para peserta menilai, dukungan dari pemerintah Indonesia penting untuk memastikan keberlangsungan gencatan senjata dan mencegah terulangnya tindakan kekerasan yang telah menewaskan ribuan warga sipil.
Sejak pukul 05.00 WIB, massa dari berbagai elemen masyarakat termasuk pemuda, mahasiswa, dan organisasi masyarakat sipil telah memadati kawasan Patung Kuda Monas.
Salah satu peserta aksi, menyebutkan bahwa kerumunan sudah terlihat padat sejak pagi. “Banyak peserta datang dari luar kota seperti Serang dan Bandung. Mereka menggunakan bus dan kendaraan pribadi untuk bergabung dalam aksi damai ini,” ujarnya.
Aksi berlangsung dengan tertib dan damai. Massa membawa bendera Palestina, poster seruan perdamaian, serta spanduk bertuliskan pesan moral untuk menghentikan kekerasan di Gaza.
Situasi Terkini di Gaza: Gencatan Senjata 24 Jam
Bersamaan dengan aksi tersebut, pemerintah Israel dikabarkan telah menyetujui kerangka kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok Hamas. Kesepakatan ini diumumkan pada Rabu (8/10) dan mulai berlaku Kamis (9/10) pukul 12.00 waktu setempat. Adapun poin-poin utama kesepakatan meliputi:
- Pertukaran tahanan dan sandera — sekitar 2.000 tahanan Palestina akan dibebaskan sebelum 13 Oktober.
- Penarikan sebagian pasukan Israel dari wilayah Palestina.
- Peningkatan bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk ke Gaza.
Kesepakatan ini juga mencakup permintaan dari Hamas agar Israel mengembalikan jenazah dua pemimpin mereka, Yahya Zinwar dan Muhammad Zinwar. Masyarakat internasional berharap kesepakatan ini dapat menjadi awal menuju perdamaian permanen di Gaza.
Tuntutan dan Harapan dari Aksi
Peserta aksi menegaskan pentingnya pengawasan internasional terhadap pelaksanaan gencatan senjata. Mereka khawatir kesepakatan sementara ini akan dilanggar kembali, sebagaimana yang sering terjadi pada konflik sebelumnya. Selain itu, massa menyerukan agar Indonesia berperan aktif, tidak hanya melalui diplomasi, tetapi juga dalam misi kemanusiaan dan pengiriman bantuan langsung ke Gaza.
Seorang perwakilan Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina menyampaikan, “Kami datang bukan hanya untuk berorasi, tetapi untuk menegaskan bahwa Indonesia punya tanggung jawab moral dan politik terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.” Ujarnya
Simbol Solidaritas Nasional
Aksi “Indonesia Melawan Genosida” menjadi simbol solidaritas masyarakat Indonesia terhadap rakyat Palestina. Melalui demonstrasi damai ini, peserta ingin menunjukkan bahwa dukungan terhadap kemerdekaan dan keadilan bukan hanya retorika, tetapi sikap nyata yang terus diperjuangkan.
Selain menyuarakan tuntutan politik, aksi ini juga menampilkan doa bersama, orasi kemanusiaan, serta pembacaan puisi yang menggambarkan penderitaan rakyat Palestina.
Kegiatan yang berlangsung hingga siang hari itu berjalan kondusif dengan pengamanan dari aparat kepolisian. Tidak ada laporan insiden berarti selama aksi berlangsung. Melalui aksi ini, masyarakat berharap agar pemerintah Indonesia terus memperkuat diplomasi internasional untuk mewujudkan perdamaian yang adil dan abadi bagi rakyat Palestina.
Baca juga: DPD FERADI WPI Jakarta dan Universitas Mpu Tantular Teken MoU Pendidikan Profesi Advokat